Berita / Pendidikan |
Peranan Pendidikan Seni Dalam Pembangunan
Oleh Muzni Ramanto | ||
| ||
Menurut Philip Yampolsky (Ford Foundation) " Pendidikan Kesenian dan pengalaman berkesenian sangat penting untuk pertumbuhan yang sehat untuk anak-anak dan siswa, baik pertumbuhan mental maupun pertumbuhn jiwa". Kemudian menurut Prof. Ramesh Ganta (Kakatiya University) "Bahwa bangsa yang menggusur pendidikan seni dari kurikulum sekolahnya akan menghasilkan generasi yang berbudaya kekerasan di masa depan karena kehilangan kepekaan untuk membedakan nuansa baik dan indah dengan buruk dan tidak indah. (disampaikan pada Kongres International Society for Education Through Art di Asia Pasifik tahun 1994)
Peranan Pendidikan Seni
Mengembangkan sikap menghargai keanekaan ragam budaya untuk:
Semuanya memiliki potensi pengembangan kecerdasan manusia agar mampu bertahan hidup dan tampil secara bermartabat pada masa kini dan masa mendatang. Bermartabat dan beradab. Multi Dimensional Peran pendidikan seni yang multidimensional pada dasarnya dapat mengembangkan kemampuan dasar manusia, seperti fisik, perseptual, intelektual, emosional, sosial, kreativitas dan estetik. (V. Lowen Feld 1984) Berdasarkan hal tersebut berbagai kecerdasan manusia mampu dioptimalisasi melaui pendidikan seni. Melalui pengembangan berbagai kemampuan tersebut mental anak diharapkan berkembang hingga mereka memiliki kesiapan untuk belajar melalui perannya yang multidimensional ini, pendidikan seni diharapkan dapat mengembangkan berbagai kemampuan mental siswa di segala tingkat pendidikan. Pendidikan seni di setiap tingkat pendidikan dapat membentuk manusia yang mengemban kepekaan estetis, daya cipta, intuitif, imajinatif, inovatif dan kritis terhadap ingkungannya. Multi Lingual Peran pendidikan seni yang multilingual dapat menembangkan kemampuan manusia dalam berkomunikasi melalui beragam bahasa disamping bahasa verbal. Bahasa yang dimaksud adalah bahasa untuk berekspresi dan berkomunikasi secara visual atau rupa, bunyi, gerak dan keterpaduannya. Selain itu seni merupakan bahasa rasa atau citra atau image. Oleh karena itu seni dinyatakan sebagai cermin realita. Disamping itu dalam seni terdapat tatanan artistik dan estetik. Melalui kemampuan beragam bahasa seni, manusia mampu memahami dan berekspresi terhadap citra budaya sendiri dan budaya lain secara mendalam. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang positif antara tingkat kemampuan berbahasa bunyi dengan tingkat kemampuan intelektual dan emosional pada manusia. Multikultural Seni merupakan hasil ekspresi manusia dan budayanya. Melalui pendidikan seni, manusia dapat membentuk dan mengembangkan kemampuannya dalam berbudaya. Disamping itu kemampuan menghargai dan menumbuhkan rasa bangga pada budayanya dan budaya orang lain. Kemampuan penghayatan yang tinggi akan menghasilkan sikap saling menghormati dan saling menjaga keragaman dan perbedaan budaya bangsa sendiri dan bangsa asing. Peran seni yang bersifat multikultural ini dapat dijadikan pemersatu bangsa dengan kemampuan manusia untuk saling menghargai akan adanya perbedaan. Melalui pemahaman dan penghayatan serta penghargaan terhadap budaya Indonesia dan global diharapkan bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang berkarakter. Selanjutnya melalui pendidikan seni yang multikultural ini, manusia Indonesia diharapkan mampu memiliki ketahanan budaya dan menunjukkan jati diri sebagai bangsa yang beradab. Dalam kegiatan belajar seni yang benar, pengolahan otak kanan agar kemampuan berfikir holistik, kreatif, imajinatif, intuitif dan humanistik perlu dikembangkan secara optimal. Selain itu pendidikan seni dapat pula mengoptimalkan kemampuan belah otak kiri. Jadi dalam pendidikan seni, keseimbangan dan keterpaduan manusia otak kanan dan kiri dapat digunakan secara optimal. Implementasi Pendidikan Seni
Perilaku seni menurut Brent G. Wilson
Seni Sebagai Pendekatan Dalam Belajar
Disampaikan pada diskusi terbatas di Harian Pagi Padang Ekspres Jumat 27 Mei 2005 | ||
Berita Pendidikan Lainnya | ||
|