Mengapa Harus CorelDraw? Bukan yang lain?

BAGIKAN:

facebook twitter pinterest line whatapps telegram

Oleh suroso
Senin, 09 Juli 2007 14:06:22 Klik: 5695

Menyoal aplikasi Grafis berbasis vector, sebenarnya masih ada aplikasi lain di luar sana. Yakni Adobe Freehand –sebelum diakusisi Adobe, sebelumnya bernama MacromediaFreehand--dan Adobe Illustrator, ini yang masuk kategori Standard Industri.,-- maksudnya industri skala besar semacam publishing, Advertising, pre-press industry, hingga packaging industry banyak memakainya.

Kalau anda bertanya, mengapa kita tidak memasukkan Indesign, Pagemaker, Canvas,Flash dan lain-lain ke jajaran ini? Subjective saya menjawab, memang aplikasi yang disebut terakhir dapat juga mengolah vector, tapi tidak native.Pun, saat awal maraknya perkembangan  aplikasi grafis, ketiga aplikasi yang disebut pertamalah yang berjibaku mengembangkan teknik tersebut.

Bila mau jujur, baik Corel, Freehand dan Illustrator memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.Kalau Corel hubar-habir dengan special effect tapi minus di postscript, Freehand yang tidak memakan resource terlalu tinggi tapi minus effect, atau Illustrator yang unggul di postscript tapi sukar untuk design multipage.

Terlepas dari semua itu, untuk regional lokal, mengapa Corel Draw terlihat selalu tampil didepan? Untuk Bandung katakanlah, hampir setiap komputer arsenal perangnya adalah CorelDraw, bukan Freehand atau Illustrator. Sementara untuk Jakarta, justru terjadi kebalikan, entah dengan kota-kota lain di Indonesia.

Ada beberapa faktor yang terlihat sebagai penyebab, diantaranya :

  • Penetrasi Komputer berbasis intel pada pasar yang lebih menyeruak dibanding komputer berbasis Apple. Dikarenakan pada awalnya komputer berbasis Intel/Amd lebih murah dibanding komputer berbasis Apple –kurang lebih 8:1— menyebabkan banyak aplikasi Coreldraw banyak terinstall, meski, kecepatan  Corel pada intel dibanding Freehand/Iillustrator pada Apple jauh tertinggal.
  • Banyaknya Praktisi/Pengajar yang berbasis Intel , dengan demikian materi yang dikuasai pun ya Corel itu tadi
  • Banyaknya buku bahan ajar yang membahas corel, karena banyaknya instruktur/praktisi yang menguasai Corel, dengan sendirinya buku bahan ajar maupun interaktif yang banyak dibuat dan beredar ya Corel juga.
Dari sedikit pemaparan tadi tadap dipahami, mengapa Corel terlihat di depan meski bukan yang terbaik Tak ada salahnya kita juga mempelajari aplikasi grafis yang lain, dengan demikian salah satu bis menutup kekurangan yang lain.

Kalau pribadi saya ditanya, mana yang akan dipakai? Nomor satu saya akan pakai Freehand, karena saya memakai aplikasi ini dari versi 2. di tahun 1993 sampai sekarang versi 11.Pun, Biro  cylinder making support Final Artwork dalam bentuk Freehand untuk pembuatan cylinder gravure juga untuk digital proofnya.Lalu kedua saya pilih Illustrator karena saya sudah lama juga memakai aplikasi ini meski tidak se-ekspert freehand, terutama untuk menggarap komprehensive  illustrasi tunggal.Ketiga baru saya memakai Corel karena customer saya hampir 99% memakai program ini. Kalau Anda? (Bandung, Juli 2007, materi ini di muat pada blog suroso.com)

 
Berita Sekolah Lainnya

Video Pilihan


Hans De Kraker KAMPANYE FILM INDONESIA DI SMKN 4 PADANG

Cara Pengisian Data Siswa Baru SMKN 4 Padang

Kucing Ayu Asri

Film Surga Untuk Mama Karya Siswa Multimedia SMKN 4 ...

Masterclass Cinematography (Benny Kadarhariarto) di ...

Herisman Tojes Pelukis Nasional Surealisme dari SMKN 4 ...

SMKN 4 PADANG TERPILIH SEBAGAI SEKOLAH PUSAT KEUNGGULAN

YANG TIDAK HIJAU - SHORT MOVIE
Login
Username:

Password:

  Registrasi?
Advance
Selamat Datang :
Guest(s): 0
Member(s): 0
Total Online: 0
NISN
test