Berita / Wawasan Seni |
Melukis Bunga-bungaan di Alam
Oleh Oktrian Ramli | ||
| ||
Pelukis besar seperti Rodin dihadapan para pelukis dunia lainnya suatu kali pernah bertutur perihal bunga yang banyak digemari pelukis menjadi obyek kerja lukis-melukis. Karena banyak hal yang dapat direspon dari bunga. Bunga bukan saja indah, menawan, harum semerbak tapi juga merupakan lambang atau simbol atau perempumaan seseorang, terutama kaum wanita yang identik dengan bunga. Menurut Rodin ; "pelukis merupakan kepercayaan bagi alam yang bisu. Bunga-bungaan mangajak berbicara kepadanya dengan membungkukan tangkainya lemah gemulai, dengan mengubah warna bunganya. Melalui bunga-bungaan, alam menyapa pelukis dengan kata yang bersahabat"?. Begitu putis ungkapan Rodin terhadap Bunga. Karenanya, menyoal boal sebagai konsep maupun tema lukisan adalah sesuatu yang lumrah dan wajar dalam dunia seni lukis dunia, termasuk Indonesia. Pelukis dunia sekelas Van Gogh hingga akhir hayatnya masih mencintai bunga dan dunianya sebagai tema lukisan. Di Indonesia pelukis maestro Affandi, Kartika, Lucia Hartini, Ida Hadjar, Maria Tjui dan lainnya menjadikan bunga sebagai ide yang tak kalah menarik dalam bahasa ungkap dan rupa di kanvas masing-masing. Tak terkecuali hingga kini banyak pelukis muda dan yunior menjadikan bunga sebagai obyek lukisan. Singkatnya dari bunga tak pernah kering ilham mewarnai karya-karya pelukis, termasuk diantaranya pelukis Erinaldi yang dalam Festival Minangkabau 2004 lalu juga menampilkan tema bunga melalui lukisannya berjudul "Matoari"?, cat minyak, 60 X 90 cm (2004). Obyek bunga "Matoari"? dalam kecendrungan realis-impresionis karya pelukis Erinaldi ini, bila diamati secara teliti sebenarnya tak yang istimewa ditampilkannya. Kecuali rautan bunga, tangkai dan daunnya dengan sentuhan dan ritme kuas yang bergetar disana-sini. Pada karya Erinaldi alumni SMSR Negeri Padang dan jurusan seni rupa UNP Padang ini, ia secara sungguh-sunggu merefresentasi bunga matoari sebagai bagian dari bunga-bungaan yang diamatinya. Yang lahir kemudian adalah kelancaran arus kuas melalui garis dan warna-warnanya di setiap bidang kanvas. Kehadiran lukisan obyek bunga matoari ini, bukan saja kemudian menjadi indah, menawan dan mempesona, tapi juga menggagas persoalan simbolisme dari bunga matahari sebagai sebuah simbol atau perlambangan. *** | ||
Berita Wawasan Seni Lainnya | ||
|