Peranan Kritik Seni Bagi Perkembangan Kesenian

BAGIKAN:

facebook twitter pinterest line whatapps telegram

Oleh Agus Purwantoro
Selasa, 13 September 2005 08:46:40 Klik: 9021
Membicarakan masalah kritik seni, tentulah peranan kritik seni merupakan suatu keharusan bagi perkembangan kesenian dan tanpa kritik seni kesenian akan statis dan lambat dalam perkembangannya disamping sebagai penghubung antara seniman dan masyarakat.

Kritik seni selalu berdampingan dengan karya seni. Apabila karya seni tanpa kritik seni, seniman (pencipta) akan cepat puas dengan hasil karyanya atau tidak ada komunikasi antara seniman dan masyarakat. Orang yang biasa memberi kritik adalah kritikus dan masyarakat awam pun dapat saja mengeritik karya seni.

Akan tetapi dalam hal ini kurang terarah yang biasanya menilai berdasarkan perasaan belaka.

Memang ada juga masyarakat yang memberikan penilaian agak terarah, karena mereka berasal dari para intelektual, pencipta seni, paling tidak pernah membaca tentang seni atau pernah mendapat didikan yang berhubungan dengan dunia kesenian.

Seorang kritikus tidak hanya tiba-tiba menilai, melainkan menilai dengan metode-metode yang ia pelajari dengan seksama. Dalam penilaian disertai alasan-alasan yang masuk akal dan tentunya dapat dipertanggungjawabkannya.

Akan tetapi ada kecenderungan dalam dunia kritik seni, kritikus pun tidak bisa obyektif dan faktor subyektif dari kritikus selalu menyertainya. Walaupun demikian dia merupakan penilai yang mengerti tentang seni dari pada masyarakat awam.

Kritikus seolah-olah menjadi dewa dari kesenian bahkan secara tidak langsung mempopulerkan hasil suatu karya seni yang diciptakan seniman. Sebagai contoh, apa yang dilukiskan oleh Drs. I Nyoman Tusan ketika mendapat kesempatan berpameran di Seven Eken maupun di Belanda. Untuk dapat tampil disana harus ada semacam keharusan "bernaung"? di bawah Professor, sebagai jaminan kepada pemilik gallery.

Ini berarti melalui perjalanan karir yang panjangbagi seniman barat. Untuk menjadi seniman besar dan diakui harus memenuhi berbagai syarat. Pertama belajar di Akademi Seni Rupa mana. Kedua dibawah Profesor siapa. Ketiga pernah aktif di studio siapa. Keempat pengalaman berkarya. Ternyata betapa sulit dan beratnya para seniman muda di Barat.

Contoh tersebut diatas betapa rumitnya untuk mejadi populer karya seninya. Namun beebahagialah seniman muda Indonesia. Begitu mudah tampil dalam berbagai pameran, bahkan bergabung dengan para senior.

Istilah Kritik

Di Indonesia, kritik digunakan pula dengan istilah lain, seperti ulasan, wawasan, sorotan, dsb. Dalam kamus Poerwadarminta, kritik berarti kemelut, keadaan genting. Kritikus adalah ahli menimbang baik buruknya kesenian.

Sudarmadji menulis dalam diktatnya, kritik adalah komentar. Biasanya normatif terhadap suatu prestasi dengan tujuna apresiatif, sebagian ahli dalam memberikan pengertian, bahwa istilah kritik ada kecenderungan penunjukkan hal yang negatif terhadap karya seni.

Penggolongan Kritik Seni

Pada garis besarnya kritik seni di Indonesia dapat digolongkan menjadi tiga :

  • golongan yang cenderung memberikan penilaian mengungkapkan hal yang negatif saja. Segi negatif inilah yang dipersoalkan untuk dibahas dan dipecahkan.
  • Golongan yang cenderung mempersoalkan hal-hal yang baik saja.
  • Golongan yang memberikan penilaian dari dua sudut. Dari segi negatif dan positifnya.
Dari ketiga golongan diatas, kita cenderung pada golongan yang ketiga, sebab golongan ini memberikan dua segi. Tidak segi negatifnya saja atau segi positifnya saja. Penilaiannya dapat dijadikan bahan pemikiran.

Peranan Kritik Seni

Guna meningkatkan mutu karya seni bagi perkembangan kesenian, peranan kritik seni adalah :

  • pemberitahuan akan adanya suatu penyuguhan karya seni. Hal ini penting karena tidak semua orang begitu saja tahu, bahwa ada pergelaran karya seni (fungsi kurang langsung)
  • membahas karya yang dipergelarkan untuk disampaikan pada masyarakat, sebagi apresiasi dan mempopulerkan karya seni seorang seniman. Dengan dasar-dasar ini masyarakat akan segera mengetahui misalnya apa yang menimbulkan ide, alasannya apa, dsb.
  • Guna pemikiran seniman yang berkarya dalam hal ini seniman mengetahui sampai dimana hasil karyanya bisa ditangkap orang lain. Karena itulah seniman tidak boleh menutup diri dari kritik seni. Dia harus bersikap terbuka dan menerima kritik walaupun kritik itu pedas sekalipun. Dengan begitu ia dapat mengerti kekurangannya, maupun hal-hal yang perlu dipertahankan. Namun seniman dapat membela diri apabila ia dapa menunjukkan kekeliruan pendapat kritikus.
  • Untuk membangkitkan prestasi seniman agar menciptakan karya yang lebih bermutu.
  • Memperkembangkan dan mempertinggi nilai membanding dari masyarakat terhadap seni (dalam hal ini tentunya melatih sensitifitas masyarakat).

Dari pernanan kritik seni kritikus mempunyai peran yang besar dalam pengembangan kesenian. Dalam hal ini karya seni untuk menilai kegunaan, keartistikan dan keindahan karya seni, serta norma-norma yang digunakan seniman dalam usaha untuk mencapai nilai.

Untuk dapat menjadi penghubung antara seniman dan masyarakat, seorang kritikus perlu mengetahui ilmu jiwa pribadi dan ilmu jiwa masa, sehingga dapat menerka hasrat seniman dan pendapat selera masyarakat.

Agar dapat mengarahkan usaha pernyataan seni dari seniman, seorang kritikus perlu mempunyai daya apresiasi, menguasai kriteria evaluasi, mengetahui nilai-nilai artistik dan mengenal norma-norma estetika.

Selanjutnya untuk dapat mengambil keputusan dalam pertimbangan penilaian harus mempunyai pengetahuan yang luas tentang sejarah kesenian/proses seni, sikap dan jiwa terbuka, daya reaksi yang terlatih, gaya bahasa yang baik, dan kepribadian yang baik. Ini semua merupakan syarat sebagai kualitas seorang kritikus seni.

Dengan kepekaan akan pengertian sifat-sifat manusia, dengan memakai bahasa yang jelas dan berdasarkan kebenaran yang nyata, seorang kritikus haruslah mampu menjelaskan, mengurai semua persoalan yang ada kaitannya dengan karya seni, sehingga perkembangan kesenian dapat selaras dengan prinsip-prinsip dan norma-norma artistik / estetik yang bersifat universal.

Sebagai kritikus (seorang) Indonesia, ia wajib mengaitkan kritiknya dengan falsafah Negara (Pandangan Hidup Bangsa).

 
Berita Wawasan Seni Lainnya

Video Pilihan


Company Profile Program Pendidikan Inklusi SMKN Padang

SMK Negeri 4 Padang - Sekolah Orang Kreatif

SMKN 4 PADANG BEKERJA SAMA DENGAN TNI UNTUK MENCIPTAKAN ...

Film Animasi No Mercy Karya siswa SMKN 4 Padang

SMKN 4 PADANG BEKALI SISWA UNTUK TERJUN KEDUNIA ...

RAJO - film animasi karya siswa SMKN 4 Padang

ILM tentang bahaya gadget by Nurul Maisarah

Profil Kriya Kreatif Batik dan Tekstil SMKN 4 Padang ...
Login
Username:

Password:

  Registrasi?
Advance
Selamat Datang :
Guest(s): 0
Member(s): 0
Total Online: 0
NISN
test