Seni Rupa Sumbar Memperlihatkan Kemajuan

BAGIKAN:

facebook twitter pinterest line whatapps telegram

Oleh KCM
Selasa, 16 Agustus 2005 18:04:26 Klik: 1981
Padang, Kompas . Potensi seni rupa di Sumatera Barat (Sumbar) luar biasa. Hanya saja, seniman seni rupa di Sumbar masih lemah dalam jaringan komunikasi dengan seniman seni rupa dunia. Hal lain yang membuat seniman di daerah ini sulit berkembang dan karyanya kurang diketahui banyak orang karena tidak adanya galeri di daerah itu dan miskinnya publikasi.

Hal itu terungkap dalam dialog antarseniman perupa yang digelar Dewan Kesenian Sumatera Barat (DKSB), di Padang, Sabtu (13/1). Hadir sejumlah perupa dan pengamat seni rupa, seperti Darman Moenir, Yuzrizal KW, Muzni Ramanto, Edy Utama, Darvies Rasyidin, Body Dharma, Syafwandi, Trikora Irianto, dan Herisman Tojes.

Menurut Ketua Umum DKSB Edy Utama, memasuki milenium III ini pihaknya optimis seni rupa Sumbar akan maju pesat. Untuk sampai ke situ tengah diupayakan sebuah galeri seni rupa yang representatif. "Dengan demikian, setiap orang yang ingin tahu potensi seni rupa Sumbar bisa mengunjungi galeri," ujarnya.

Selain itu, DKSB merencanakan untuk membuat buku tentang peta seni rupa Sumbar, dari dulu hingga sekarang. Dari buku tersebut, khalayak ramai akan tahu betul keberadaan seni rupa Sumbar. Bersamaan dengan itu, juga akan dibuat website tentang seni rupa agar informasinya bisa mendunia.

Sedangkan pengamat kesenian Yuzrizal KW mengemukakan, kurang diketahuinya keberadaan seniman seni rupa Sumbar dalam peta seni rupa Indonesia karena terlalu asyik dengan diri sendiri dan masih direpotkan oleh persoalan intern antarseniman. "Kalau ingin maju seniman harus sering melakukan kontak-kontak dengan pihak/lembaga lain. Sebab, terkadang di situ terbuka peluang dan juga kemudahan, yang mungkin bisa untuk tampil di forum-forum seni rupa bergengsi," katanya.

Senada dengan itu, perupa yang juga staf pengajar seni rupa di Universitas Negeri Padang Muzni Ramanto mengatakan, selama ini seniman di Sumbar bergerak secara sendiri-sendiri, sehingga relatif sulit untuk mengangkat potensi yang ada. "Kualitas dan potensi seni rupa Sumbar belum muncul karena galeri atau balai pajang yang diidam-idamkan belum ada. Kalaupun ada, dan itu masih baru, hanya milik sekelompok seniman," katanya.

Ia berpendapat, di Sumbar seniman masih susah hidup dari seni, sehingga tak heran sejumlah seniman Minang atau Sumbar berkiprah dan terkenal di luar. Dalam percaturan seni rupa Indonesia, Sumbar memang punya nama Wakidi, Zaini, Osman Effendi, Nasar, dan sejumlah nama lainnya yang telah terkenal dan pantas dibanggakan. Namun, semua itu tidak bisa diklaim 100 persen milik Sumbar lantaran mereka berkiprah dan hidup-bahkan akhir hingga hayatnya-tidak di kampung halamannya.

Tentang kurangnya perhatian pengamat seni atau penulis seni untuk membuat tulisan apresiatif, seperti dikatakan sejumlah seniman, dijawab Darman Moenir sebagai sesuatu yang tidak benar. "Kalau karya tak ada gereget dan itu hanya mengekor, atau si perupa menjadi bayang-bayang pelukis dunia, apa yang mau ditulis. Apalagi yang namanya pencapaian-pencapaian estetika, ide, dan gagasan dalam karya seni rupa belum tergarap oleh perupa Sumbar," tandasnya. (nal)

Sumber : www.kompas.com

 
Berita Wawasan Seni Lainnya

Video Pilihan


MPLS SMKN 4 PADANG

DESAIN INTERIOR SMKN 4 PADANG SIAP PASARKAN PRODUK ...

Cara memilih sekolah lanjutan pada PPDB Online Sumatera ...

RAJO - film animasi karya siswa SMKN 4 Padang

SMKN 4 PADANG BEKALI SISWA UNTUK TERJUN KEDUNIA ...

Kucing Ayu Asri

SMK Negeri 4 Padang - Sekolah Orang Kreatif

SMK N 4 PADANG MENUJU KEMATANGAN FINANSIAL
Login
Username:

Password:

  Registrasi?
Advance
Selamat Datang :
Guest(s): 0
Member(s): 0
Total Online: 0
NISN
test