Maret 20091 Berita
Putusnya Rantai Sejarah Budaya
Senin, 16 Maret 2009 12:16:58
Lalu kenapa, masyarakat yang tadinya dianggap memiliki tradisi yang kuat, kemudian disebut memutus rantai sejarah ? Ahli sejarah adalah penulis juga, manusia juga, yang bisa mengaburkan fakta, memerjelas atau memertajamnya. Salah satu akibat kekaburan sejarah dan budaya, generasi selanjutnya tentu akan terbata-bata, ilusif, bahkan bisa sangat imajinatif, dalam menggambarkan sosok kultur itu. Seorang pengarang/penulis sejarah, sebenarnya mirip dengan seorang pelukis dalam menggambarkan sesuatu. Jika penulis, memainkan kata-kata untuk mengungkapkan fakta, peristiwa atau fantasi fakta. Maka seorang pelukis, menggunakan unsur bentuk, warna, garis, dan tekstur; atau menyusunnya menjadi sebuah rekaman peristiwa, ilusi fakta atau imajinasinya. Kedua jenis stimuli itu (baik verbal/tulisan maupun visual/rupa) mempunyai fungsi yang sama, yaitu membentuk imaji-imaji kepada publik atau komunitasnya.Gambaran-gambaran itu kemudian ditafsirkan, dimaknai. Tidak jarang (sering terjadi), dalam memaknai gambaran itu, justru membuatnya tergelincir ke dalam sebuah diskrepansi makna. Dalam sebuah lukisan, ketidakcocokan makna itu terjadi jika ikon yang dipakai, tidak mewakili referensinya. Yang menjadi pertanyaan tepatkah para ilusionis itu menggunakan ikon-ikon itu untuk sebuah gambaran ?  (7903 klik)

Login
Username:

Password:

  Registrasi?
Advance
Selamat Datang :
Guest(s): 0
Member(s): 0
Total Online: 0
NISN
test